Wednesday, April 16, 2008

antara hidup dan secangkir kopi

gue mau ngomongin kopi, karena gue dapet filosofi baru soal hidup dan kopi…

Kopi itu macem- macem…

Ada black coffee yang original, plain. Pait banget, tapi lama- lama bakal ninggalin rasa manisnya sendiri dan keharumannya ngga ada yang bisa ngalahin.

Ada juga cappuccino, kopi yang dah dicampur skim milk. Yang ini rasanya lebih ‘kaya’, warnanya coklat sempurna, tapi bisa bikin bosen.

Ada frappuccino yang sweet. Coffee blend with ice. Manis, menyenangkan, tapi sayangnya udah ngga original dan Cuma bisa ngilangin dahaga, bukannya membawa kehangatan dihati.

Ada juga espresso, ekstrak kopi yang jauh lebih black, bold dan pait dari sekedar black coffee. Yang ini harus dinikmati tiap tetesnya karena lu ngga bisa minum langsung semuanya meski cangkirnya kecil banget, karena dengan gitu lu baru bisa merasakan nikmatnya.

Dan yang terakhir, minuman gue. Perpaduan dari semuanya. Double java chip frappucinno without whip cream. Yang ini dingin, manis, tapi ada paitnya juga. Harum kopinya ngga ilang, malah ditambahin wangi coklat. Dan minum ini ngga boleh lebih dari ukuran tall (ukuran terkecil di starbcks), karena bisa bikin maag karena campuran susu dan espressonya yang terlalu dasyat.

Nah buat gue idup itu kopi. Black coffee itu yang namanya sahabat. Meski kesannya plain, sering berantem, ngga ada gejolak apapun, tapi itu inti dari semua kopi- kopi yang lain. Karena akhirnya lu akan mendapatkan kenikmatan tersendiri dari paitnya persahabatanlu.

Cappuccino itu yang gue sebut dengan cinta. Rasanya macem- macem, penampilannya sempurna tapi lama- lama bikin bosen, bikin kita ngga pengen ngerasain lagi. Apalagi kalau cappuccino itu udah dingin dan jadi enek. Cinta juga gitu, apalagi kalau kita udah kecewa, segala kesempurnaan tadi ngga akan kita pikirkan lagi.

Frapuccinno itu yang gue sebut dengan obsesi. Manis, menyenangkan, apalagi waktu kita masi mengejar obsesi- obsesi itu, tapi lama- lama kita akan bosen, apalagi kalo kita udah dapetin. Semuanya jadi basi karena obsesi itu hanya pemuasan diri, bukan pemuasan hati.

Espresso itu kesedihan dan kebahagiaan. Meski kesedihan itu ngga enak, pahit, tapi kalo kita nikmati pelan- pelan, kita resapi dan kita coba cari menikmati tiap detiknya, maka kita akan menemukan kebahagiaan dan kita jadi kebal dengan kepahitan- kepahitan lainnya.

Dan yang terakhir. Double java chip frappucinno without whip cream. Frappucinno yang dicampur two shots (ukuran untuk secangkir espresso) espresso tanpa whip cream. Ini yang gue anggep sebagai mimpi. Mimpi itu menyejukkan, manis. Tapi kadang- kadang ada juga mimpi buruk apalagi kalau mimpi kita jadi ngga kenyataan. Dan mimpi itu hanya boleh dilakukan sesuai porsi yang tepat, atau lu akan jadi orang gila yang Cuma bergantung pada mimpi- mimpi belaka.

Dan sedangkan hidup… hidup itu adalah proses brewing dari si kopi tadi.

3 comments:

sheila said...

eh rei. i love java chip too! tapi ga pake double2 apaa 9itu yg lu bilang tadi.. ahkahkahk

Anonymous said...

rere..
buat gw, gw adalah :
COFFEE BEAN!
kalo air mendidih dimasukin biji kopi, biji kopi itu lama2 bakal berubah jadi bubuk kopi, sedangkan airnya bakal berubah warna jadi coklat dengan bau kopinya yang berasa banget.

Anggep aja kalau biji kopinya itu adalah gw dan air mendidih itu adalah masalah.
air mendidih gag akan mengubah bubuk kopi, tapi malah ngasih rasa dan aroma baru buat air itu. Jadi intinya, gw bisa ngedapetin sesuatu yang baru dari masalah itu dan membuat masalah itu jadi lebih enak dinikmatin dan gw bisa berubah menjadi 'lebih' dari sebelumnya.
ahakahak..

.si jonii.

Anonymous said...

anak pintar...
hehehe..

nice blog !

 
Original Layout By Yummy Lolly Layout Modification and Header Design By Reigina Tjahaya