Tuesday, September 7, 2010

not everyone live happily ever after

Dari kecil kita diajarkan untuk percaya hidup bahagia selamanya.
Live happily ever after.
Itu juga yang membuat semua buku dongeng anak- anak, semua film kartun mengajarkan bahwa seberat apapun hidup, suatu saat nanti kita semua akan hidup bahagia, semua mimpi- mimpi kita akan jadi kenyataan. Seperti Walt Disney ajarkan ke kita semua “dreams do come true…”.

Sebagai generasi yang besar dengan asuhan film- film Disney seperti Cinderella, Beauty and the Beast, Sleeping Beauty, Aladdin, dan banyak film- film berakhir bahagia lain nya, kita tumbuh sambil terus percaya bahwa semua impian kita akan jadi kenyataan dan kita akan hidup bahagia.

Tapi ternyata hidup nampaknya selalu punya cara untuk menghalangi kita hidup bahagia, dan selalu punya cara untuk kita berhenti percaya bahwa impian- impian kita bisa jadi kenyataan.

Dalam dua puluh tahun gue hidup, setengahnya dihabiskan untuk menonton film- film manja yang membuat gue begitu manja nya percaya kalau suatu saat nanti semua akan hidup bahagia, dan semua impian akan jadi kenyataan, dan setengahnya lagi gue habiskan seolah untuk membuktikan bahwa hidup ini mungkin sama dengan dongeng- dongeng itu.
Tapi ternyata gue melewatkan satu point penting, bahwa tidak semua tokoh dalam dongeng nya hidup bahagia.


0 comments:

 
Original Layout By Yummy Lolly Layout Modification and Header Design By Reigina Tjahaya