seseorang emang pasti punya yang namanya otak dan hati.
bedanya cuma, yang mana yang lebih mampu bekerja. otaknya. atau hati nya.
gue...
gue sempet berpikir untuk berhenti mikir.
berhenti menggunakan otak gue demi bahagia karena gue beranggapan semua rasa sedih yang gue rasa itu awalnya dari pikiran- pikiran negatif gue, jadi gue berasumsi dengan gue berhenti mikir gue ga akan sedih lagi.
tapi celaka nya.
gue ini seorang thinker.
semua- mua nya gue pikirin.
semua- mua nya gue pikirin dari yang peling penting sampe yang paling ngga penting. dari yang paling keliatan sampe yang paling detil.semuanya gue pikirin.
awalnya gue emang mampu mencoba stop berfikir.
stop mikir and just be grateful.
awalnya it works.
mungkin gue belum bahagia,
tapi setidaknya gue ga bersedih.
the pain just stop.
tapi ternyata itu ngga bertahan lama.
gue mulai kembali mikir.
bahkan sekarang lebih parah.
yang kemaren- kemaren gue ga pikirin malah jadi kepikiran semua.
and i just wished if i can be brainless...
so i can stop think and just be grateful so the pain will stop (again).
karena ternyata ngga mikir itu ide bruk buat gue dan itu sama sekali ngga bekerja.
and this pain.
this pain is killing me...
this endlessly pain is freakin killin' me...!
and this pain has to stop before i think to stop my life..(hahhahha)
jadi gue mencoba buat ngga merasa.
gue mencoba mematikan semua rasa gue.
and i wished...
i wish if i can be heartless...
seorang sahabat menulis di note fesbuknya,
"dead insidei just wish i was dead inside, wish that WE were dead inside
not having any heart and not being able to feel anything, i guess that's the dream
if by that, it means i cant feel happiness nor sadness, then it'll be fine with me. i dont mind.
not being able to feel happiness is the price i gotta pay to not being able to feel pain" (thanks to sheila)
dan gue memberikan komentar,
"Reigina Tjahaya
ahhhhhh sheilaaa....sama persis banget sama apa yg gue rasa dan pikirkan sekarang...
gue ga peduli ngga bisa seneng (toh gue ga pernah seneng ini) asal ngga usah ngerasa sedih,sakit,dan semua perasaan2 ngga enak ini!"
iyah...
i want to be heartless.
ngga punya hati.
i don't care if i can't feel any happiness if i have no heart.
gue ngga peduli kalo gue ngga bisa lagi bahagia.
i ain't loss anything...
gue ga kehilangan apapun kalo gue ga bisa bahagia karena kenyataannya juga toh gue ga pernah merasa bahagia.
gue cuma mau rasa sakit ini ilang.
i'm willing to do anything to stop this endlessly pain.
i'm willing not being able feel any happiness just to being able can't feel any sadness nor pain.
i choose having no heart than feel this bloody-never-ending-bitter-pain and sadness even a little while longer...
gue ga peduli ngga bisa seneng (toh gue ga pernah seneng ini) asal ngga usah ngerasa sedih,sakit,dan semua perasaan2 ngga enak ini!"
iyah...
i want to be heartless.
ngga punya hati.
i don't care if i can't feel any happiness if i have no heart.
gue ngga peduli kalo gue ngga bisa lagi bahagia.
i ain't loss anything...
gue ga kehilangan apapun kalo gue ga bisa bahagia karena kenyataannya juga toh gue ga pernah merasa bahagia.
gue cuma mau rasa sakit ini ilang.
i'm willing to do anything to stop this endlessly pain.
i'm willing not being able feel any happiness just to being able can't feel any sadness nor pain.
i choose having no heart than feel this bloody-never-ending-bitter-pain and sadness even a little while longer...
1 comments:
emg sih kita jarang bahagia, tapi rei, dgn mengetahui ada org yg merasakan hal yg sama kaya gue, gw BAHAGIA! hakahka
Post a Comment