saya dan mereka.
ntah apa nama nya kami ini.
sudah bukan lagi sahabat, tapi sudara.
yang satu pernah berkata kalau saya ini "penari" dalam hidupnya,
kalau begitu, untuk saya, mereka berdua itu "jepit poni".
aneh ya jepit poni?
buat saya, jepit poni itu penting dasyat, sakti mandra guna *lebih beneerrrr deh gueh!*.
saking pentingnya, yang namanya jepit poni, hampir selalu saya bawa kemanapun saya pergi, selalu ada di dalem tas. dan jepit poni sangat berjasa dalam menyelamatkan hari- hari bad hair day mau ngamuk ato perasaan mau nangis gara- gara belom sempet keramas.
dan mereka berdua?
ya...
mereka sepenting itu. kalo bisa kemana- mana mereka saya lipet- lipet dan masukin kantong, bakal saya tenteng mereka kemana- mana. meskipun ngga bisa dilipet dan ditenteng, tapi saya tau mereka selalu ada, hanya sejangkauan jempol di keypad telepon genggam.
jangankan bad hair day, hari terburuk pun bisa dirubah mereka seperti tukang sulap.
dari setiap hari bertengkar,
sampai sudah bingung apalagi yang perlu ditengkar kan.
dari punya banyak bahan untuk bertengkar,
sampai bingung, mana lagi yang perlu dijadikan alasan bertengkar.
tak perlu perduli komentar yang saya lontarkan terlalu kasar,
tak perlu takut kata- kata saya terlalu tajam,
tak perlu khawatir nasihat saya terlalu jahat,
toh mereka tak akan musuhi saya hanya karena itu.
tak perlu merasa kalimat mereka terlalu jahat,
tak perlu ketakutan melihat mereka marah dan murka,
tak butuh ambil pusing dan sakit hati mendengar komentar pedas mereka,
toh saya tak akan musuhi mereka hanya karena itu.
semakin jahat,
semakin baik mereka jadi seorang sahabat.
semakin pedas,
semakin ingin sahabatnya bahagia.
itu mereka
bukan menjilat- jilat, membuat bahagia berbunga,
tapi menyilet- nyilet, bikin miris.
karena sahabat ngga perlu sejuta untai kata manis hibur hati kanan kiri,
itu tugas orang lain,
tugas mereka ya menjadi sahabat.
mengingatkan. menegur. menampar. dan memeluk.
tak perlu lah kami menghabiskan waktu bersama terlalu lama,
toh sudah terlalu mengenal.
tak perlu lah sungkan mau saling bikin repot atau bikin susah,
toh kami rela repot dan susah.
tak perlu lah takut rugi karena mereka pain in the ass suka suruh aku ngerata in masalah mereka,
toh kita juga ngga lagi berdagang dan cari untung.
dan yang jelas,
tak perlu lah aku bilang mereka saudara ku,
toh mereka sadar kok kalau mereka udah dianggep anak sama si mami...
--
untuk jessica dan swastika si jepit poni....
love you, darls!
Wednesday, June 17, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
emg ini arti sahabat yang sebenarnya...hikshiks
aweee sweeeeeeetttts
awwwwwww..
aku terharuuu..
i love youuuuuuuu sis :)
plis deh yah SAUDARA
kenapa sudara! hahahhakk
Post a Comment